Negeri “Autopilot”
“Sarasehan Anak Negeri: Menyelamatkan Negeri Autopilot” judul sebuah acara yang
disiarkan secara langsung oleh Metro TV. Acara yang dibawakan oleh Kania
Sutisnawinata dan dimoderatori oleh Ali Mochtar Ngabalin itu disiarkan secara
langgung pada hari Kamis tanggal 08 Maret 2012 lalu. Para narasumber yang
mengikuti dialog (saya sebut saja acara tersebut sebagai sebuah dialog)
tersebut berasal dari beragam kalangan dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Sebut saja diantaranya seperti pak Dahlan Iskan dan pak Jero Wacik yang saat
ini menjabat sebagai menteri dalam kabinet Indonesia Bersatu II dalam
pemerintahan presiden SBY. Kemudian hadir juga direktur utama PT Pertamina ibu
Karen Agustiawan. Selain itu hadir para anggota DPR RI, para pengamat politik
dan narasumber lainnya.
Negeri “Autopilot”.
Apa pula makna dari kata Negeri “Autopilot”.
Bagi saya yang awam, kata “Autopilot”
umumnya digunakan dalam dunia penerbangan. Kenyataannya saat ini kata “Autopilot” tidak hanya digunakan dalam
dunia penerbangan tetapi juga bisa disandingkan dengan kata Negeri. Sehingga
tersebutlah Negeri “Autopilot” di
Indonesia.
Berdasarkan hasil pencarian dari internet kata “Autopilot” atau juga dikenal sebagai “Automatic Pilot” memiliki arti sebagai
berikut:
-
Berdasarkan website sederet.com:
“a navigational device that automatically
keeps ships or planes or spacecraft on a steady course”;
-
Berdasarkan website britanica.com:
“device for controlling an aircraft or
other vehicle without constant human intervention”;
-
Berdasarkan website dictionary.cambrige.org (versi British English): “a device which keeps aircraft, spacecraft
and ships moving in a particular direction without human involvement”;
-
Berdasarkan website dictionary.cambrige.org
(versi American English): “equipment on an aircraft or
ship to make it continue to travel in the correct direction by itself without
needing a person to control it”;
-
Berdasarkan website Idoceonline.com: “a machine that flies a plane by itself without the need for a pilot”;
-
Berdasarkan website id.wikipedia.org: pilot otomatis adalah
sistem mekanikal, elektrikal, atau hidraulik yang memandu sebuah kendaraan
tanpa campur tangan dari manusia. Umumnya pilot otomatis dihubungkan dengan
pesawat, tetapi pilot otomatis juga digunakan di kapal dengan istilah yang
sama.
Berdasarkan
penjelasan-penjelasan mengenai arti kata “Autopilot”
yang berhasil dikumpulkan dari internet. terdapat tiga pokok utama bagi saya
untuk mengerti apa itu “Autopilot”. Pertama
adalah sebuah alat atau sistem, kedua adalah memiliki fungsi untuk memandu
(dalam dunia penerbangan memandu pesawat ke suatu arah atau tempat tertentu),
yang ketiga adalah meniadakan atau setidaknya mengecilkan peranan pilot
(manusia). Jadi yang dimaksud dengan “Autopilot” adalah suatu alat atau sistem
yang memiliki fungsi untuk memandu ke arah tertentu tanpa adanya peranan
manusia.
Penggunaan “Autopilot” dalam dunia penerbangan
memang sangat dimungkinkan dengan semakin canggih teknologi saat ini. Tetapi hal
itu akan sangat jauh berbeda apabila “Autopilot”
digunakan oleh pemimpin (pilot) memimpin suatu negeri. Ketika kondisi negeri
ini yang masih dilanda banyak permasalahan mulai dari pengangguran dan
kemiskinan yang dirasakan oleh masyarakat lapisan menengah ke bawah. Para
pemimpin (pilot) di negeri ini ternyata juga menimbulkan masalah tersendiri.
Mulai dari permasalahan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan penegakan hukum yang seakan-akan tidak ada
habisnya mendera para eksekutif, legislatif, dan yudikatif di negeri ini.
Seperti halnya pesawat terbang
yang membawa penumpangnya menuju suatu tempat, negeri ini juga memiliki tujuan
yaitu KESEJAHTERAAN RAKYAT. Siapa pun pemimpinnya tujuannya tetap yaitu kesejahteraan
rakyat dan tidak akan pernah berubah karena itu adalah harga mati. Jadi ketika
muncul sebutan Negeri “Autopilot”
sangat patut dipertanyakan peranan pemerintah dalam memimpin negeri ini. Rakyat tidak butuh penjelasan mengenai tingginya pertumbuhan
ekonomi, jumlah cadangan devisa, ataupun menguatnya nilai tukar rupiah. Bahkan
rakyat tidak butuh penjelasan mengenai masuknya Indonesia sebagai negara layak
investasi berdasarkan lembaga pemeringkat utang yang mendengar nama lembaga
tersebut pun rakyat tidak akan
mengenalnya. Rakyat Indonesia hanya ingin sejahtera.
Melihat kondisi
yang telah terjadi saat ini sangat mungkin bahwa negeri ini memang benar-benar
berjalan dalam keadaan “Autopilot”. Pada
kenyataannya sangat jauh dari harapan bahwa negeri ini memang sedang berjalan
menuju ke arah yang benar yaitu menuju ke kesejahteraan rakyat. Selama ini
terlihat bahwa rakyar Indonesia sangat arif dan sabar dengan abainya pemerintah.
Harapan rakyat terhadap pemimpin yang mengayomi rakyat sirna oleh segala
tingkah laku mereka yang mayoritas tidak pantas dijadikan teladan baik di
tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Rakyat yang merasa kecewa atas peranan
pemerintah dalam kondisi seperti sekarang ini, memaksa rakyat untuk mencoba
mengatasi berbagai persoalan dengan caranya sendiri.
Terlepas dari
negeri ini dalam kondisi “Autopilot”
atau tidak, rakyat hanya ingin sejahtera, itu adalah harga mati tidak bisa
ditawar. Rakyat dengan kearifannya bersabar disuguhi intrik-intrik yang
dilakukan oleh para pemimpinnya. Rakyat dengan kearifannya bersabar menunggu
janji-janji yang pernah diucapkan para pemimpinnya dalam setiap pemilihan umum.
Rakyat dengan kearifannya bersabar dengan menyelesaikan permasalahan kehidupan
mereka dengan caranya sendiri. Rakyat dengan kearifannya bersabar bahwa pengorbanan
yang mereka lakukan tidak akan sia-sia untuk Indonesia yang lebih baik. Rakyat dengan
kearifannya bersabar menunggu para pemimpinnya untuk membuktikan bahwa negeri
ini bukan Negeri “Autopilot”.
Rakyat rindu sosok pemimpin yang berani menegakkan hukum,
berani menegakkan keadilan dan berani karena benar bukan menutupi yang tidak
benar. Rakyat rindu sosok pemimpin yang bekerja keras, bekerja dengan
sungguh-sungguh dan bekerja dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat. Rakyat rindu
sosok pemimpin yang bisa diharapkan, sosok pemimpin yang patut diteladani dan
sosok pemimpin yang mengayomi rakyatnya. Rakyat rindu sosok pemimpin yang
dengan kebersahajaannya dekat dengan kehidupan rakyat. Rakyat dengan kearifannya
masih memiliki harapan bahwa pemimpinnya saat ini bisa mengayomi mereka. Rakyat
dengan kesabarannya masih setia menunggu sosok pimpinan yang bisa mereka
jadikan teladan. Atau, ganti saja pemimpin negeri ini dengan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, semua
itu karena saya ini orang bodoh.
Semua itu karena "Saya Ini Orang Bodoh"....